Written by 3:46 pm News Views: [tptn_views]

Sistem Liveness Detection: Kunci Utama Penunjang Keamanan Ekosistem Digital

Fenomena kejahatan dunia maya kian meresahkan, apalagi di kalangan industri keuangan. Salah satunya adalah manipulasi identitas yang berujung pada tindak pencucian uang dan pendanaan terorisme. Bagaimana cara mengantisipasi permasalahan tersebut?

asliri-face-recognition

Dalam industri financial technology atau fintech, pengenalan identitas nasabah atau yang sering kita sebut dengan KYC (Know Your Customer) adalah langkah pertama yang sangat krusial sebagai penerapan enhanced due diligence, yaitu tindakan pengenalan calon pelanggan atau nasabah yang lebih mendalam sebagai penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan sesuai dengan POJK Nomor 12/POJK,01/2017. Contohnya terhadap orang-orang yang terlibat dalam dunia politik (political exposed person), yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Keuangan untuk mencegah risiko tindak pencucian uang.

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin mempermudah proses administrasi, kini, KYC bisa dilakukan secara online dan digital. Penamaannya lalu berubah menjadi eKYC atau Electronic Know Your Customer yang merupakan proses pengenalan data nasabah secara digital dan komprehensif yang terdiri dari beberapa tahap, salah satunya adalah sistem Liveness Detection.

Sebagai salah satu bagian utama dari eKYC, mari kita ulas apa itu Liveness Detection, bagaimana cara sistem ini bekerja, dan apa kontribusi sistem ini dalam membantu perusahaan Anda. Simak penjelasannya di bawah ini! 

Apa itu Liveness Detection?
Liveness Detection adalah langkah kedua dari proses keseluruhan eKYC. Pada langkah ini, sistem akan mendeteksi dan mengidentifikasi apakah objek yang menjalani proses registrasi adalah benar hidup dan bukan objek mati. 

Hal ini sejalan dengan himbauan OJK lewat 6/SEOJK.05/2021 tentang Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) bagi Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Dengan adanya peraturan tertulis dari pemerintah, implementasi Liveness Detection menjadi kewajiban, karena selain untuk menunjang proses bisnis, sistem ini juga sekaligus memastikan keamanan ekosistem digitalnya. 

Apa manfaat dari penggunaan Liveness Detection? 

Implementasi sistem Liveness Detection memberikan beberapa manfaat seperti

  • Mencegah tindak kejahatan spoofing
  • Membantu perusahaan mencegah tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme
  • Memberikan proteksi ganda pada proses onboarding secara digital

Sistem Liveness Detection dirancang sedemikian rupa untuk menunjang keamanan perusahaan secara digital sedari awal di era digital yang sarat akan kejahatan digital. Sistem ini juga berfungsi menghindarkan perusahaan dari risiko mengakuisisi calon pelanggan yang tidak asli. Lalu, bagaimana cara sistem ini bekerja? Berikut penjelasan singkatnya.

Bagaimana mekanisme sistem Liveness Detection dalam eKYC?


Mekanisme sistem Liveness Detection ASLI RI.

Dalam mekanisme eKYC, tahap Liveness Detection biasanya dilakukan setelah proses input data otomatis menggunakan OCR (Optical Character Recognition) berhasil. Hal pertama yang diinstruksikan kepada pengguna dalam proses Liveness Detection ini adalah pengambilan foto selfie. Setelah itu, sistem akan mendeteksi kecurangan atau anomali seperti pemalsuan wajah.

Jika pengguna sengaja mengganti wajah dengan foto, gambar, ataupun video selama proses berjalan, maka hasil dari deteksi ini gagal. Ini karena objek terdeteksi sebagai benda mati. Sebaliknya, jika  pengguna merupakan orang yang sebenarnya, atau pada sistem terdeteksi sebagai objek hidup, hasil akan dinyatakan berhasil. Kemudian, sistem akan meneruskan langkah-langkah selanjutnya yang ada pada proses eKYC.

FYI, proses Liveness Detection tidak dapat berdiri sendiri, alias, proses ini perlu digabungkan dengan langkah lainnya seperti verifikasi biometrik; pencocokan hasil foto wajah dengan data yang bersumber dari Dukcapil.

Walaupun demikian, Anda tidak perlu khawatir soal durasi karena proses ini membutuhkan waktu yang singkat, yaitu kurang dari 3 menit. Semua ini saling melengkapi untuk mendapatkan hasil yang akurat dan terjamin bebas dari pemalsuan atau kecurangan.

Liveness Detection vs. Kejahatan Dunia Maya

Penerapan sistem Liveness Detection adalah solusi untuk menghindari kejahatan dunia maya; seperti pencegahan tindak pencucian uang dan pendanaan teroris di Indonesia. Menurut PPATK, TPPU TPPT (Tindak Pidana Pencucian Uang & Tindak Pidana Pendanaan Terorisme) di Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun.

Data dari Kompas.com menyatakan bahwa hingga pada tahun 2020 yang lalu, tim Densus 88 sudah menangkap sebanyak 232 personel, 370 personel di tahun 2021, dan kemudian sebanyak 56 personel jaringan teroris hingga Februari 2022 yang lalu. Selain itu, terkait dengan tindak pidana pencucian uang, melansir dari news.detik.com ada sebanyak 73 ribu laporan yang diterima oleh PPATK di tahun 2021. Dari fakta-fakta tersebut, sudah tentu kalau fenomena kejahatan dunia maya memang semakin berevolusi dan sering terjadi belakangan ini di Indonesia. Jika tidak segera diredam, akan ada lebih banyak pihak yang dirugikan. Apalagi keamanan masyarakat bisa jadi taruhannya.

Tentu saja, pihak pemerintah serta mereka yang berwajib selalu bersinergi dan bekerjasama untuk mencegah dan memberantas tindak kejahatan tersebut. Salah satu contohnya adalah dengan meningkatkan kemampuan sektor privat untuk mendeteksi indikasi atau potensi TPPU, TPPT dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal dengan memperhatikan penilaian risiko, serta upaya lainnya. Namun, upaya ini bukan hanya sebagai kewajiban pihak berwenang saja, kita pun sebagai pelaku industri perlu untuk ikut berkontribusi dalam memerangi tindak kejahatan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengimplementasi sistem Liveness Detection untuk menunjang upaya dalam mengamankan ekosistem digital di Indonesia.

Benchmark dari Sistem Liveness Detection 

Sistem liveness yang efektif adalah yang memenuhi syarat-syarat berikut: reliability, speed, user experience, dan juga PAD (Presentation Attack Detection). PAD merupakan komponen yang penting untuk mengetahui apakah sebuah sistem Liveness Detection itu efisien atau tidak, serta sudah memenuhi standar atau belum.

Solusi Sistem Liveness Detection di Indonesia

ASLI RI adalah perusahaan pioneer penyedia verifikasi biometrik dan digital onboarding yang membantu Anda untuk mengakuisisi pelanggan secara digital, aman, mudah, dan cepat. ASLI RI sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sebagai Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital dibawah klaster eKYC. Teknologi biometrik ASLI RI telah lulus uji coba dan diakui sebagai teknologi dengan algoritma tercepat dan terakurat secara global oleh The National Institute of Standard and Technology dari Amerika Serikat. Sistem digital ASLI RI telah terbukti memberikan solusi terhadap kejahatan dunia maya yang semakin berkembang untuk menunjang keamanan ekosistem digital pada perusahaan Anda. 

Dengan mengimplementasikan sistem Liveness Detection pada proses bisnis, Anda sudah mengambil langkah pintar untuk menghindari kejahatan dunia maya dan mendukung program APU PPT (Anti Pencucian dan Pencegahan Pendanaan Terorisme) demi keamanan bersama.

Jadi, Anda sudah tahu kan keunggulan dan manfaat sistem Liveness Detection? Hubungi kami melalui tautan berikut https://www.asliri.id/contact-asliri/ untuk demo produk Liveness Detection dan penerapan sistem eKYC pada platform perusahaan Anda. 

Asliri, cybercrime, apu ppt, money laundering, terrorism financing, aml cft, Liveness Detection, identity verification, digital onboarding, ekyc, anti-spoofing, dukcapil, ocr, seojk, ojk, ppatk, densus 88, tppu tppt

Last modified: July 5, 2022

Close