The Wall Street Journal melaporkan, pemerintah AS sedang mencari teknologi pengawasan, geolokasi dan biometrik face recognition yang mungkin melanggar privasi data pengguna, hal itu dikarenakan pemerintah telah putus asa membatasi coronavirus. Laporan publikasi berbicara kepada orang-orang yang dekat dengan masalah yang mengklaim semua tindakan akan diambil untuk mengidentifikasi orang-orang yang berhubungan dengan siapa pun yang dites positif, termasuk melacak lokasi telepon dan menggunakan face recognition untuk menganalisis foto.
Perusahaan face recognition yang kontroversial, Clearview AI diduga sedang menegosiasikan kemitraan dengan lembaga negara untuk memantau orang yang terinfeksi dan individu yang berinteraksi dengan mereka. Palantir Inc., sebuah perusahaan penambangan data, telah berkolaborasi dengan Centers for Disease Control and Prevention, karena agensi dan National Institutes of Health telah menjalin kemitraan dengan perusahaan lain yang menambang data media sosial publik.
White House juga bekerja dengan gugus tugas yang terdiri dari sejumlah perusahaan baru dan perusahaan teknologi besar, termasuk unit Google Alphabet, Facebook dan Amazon. Facebook sedang mengembangkan peta migrasi penyakit untuk membantu mengendalikan virus. Pendukung privasi terkait data pengguna, terutama informasi medis, dapat membahayakan. Senator Run Wyden mengatakan dia sedang menyelidiki situasi tersebut saat ini.
Adam Schwartz, pengacara senior di Electronic Frontier Foundation, menjelaskan kepada The Journal, pihaknya memahami bahwa mengingat mereka berada dalam krisis ini, beberapa penyesuaian sementara berkaitan dengan kebebasan digital mungkin diperlukan, namun sangat penting bahwa penyesuaian itu bersifat sementara.
Al Gidari, direktur privasi di Stanford Law School, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa dalam keadaan tersebut, pemerintah AS memiliki wewenang untuk meminta data lokasi dari perusahaan telekomunikasi atau Google tanpa persetujuan pengguna atau perintah pengadilan.
China telah berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi lokal untuk menemukan semua orang yang melakukan perjalanan melalui provinsi Hubei, kemudian data yang ada dikirim ke Komisi Kesehatan Nasional China untuk memetakan pembawa virus. Sementara itu, perusahaan-perusahaan Amerika terus meluncurkan teknologi yang dapat berkontribusi pada sistem pengawasan terkait wabah.
Vice melaporkan, setelah mengklaim bahwa pihaknya dapat mendeteksi senjata dalam umpan video, perusahaan yang berbasis di AS, Athena Security sekarang berencana untuk meluncurkan “kamera termal cerdas artifisial” yang mendeteksi demam. Menurut pihak perusahaan di situs webnya, Sistem Deteksi Pemeriksaan Demam COVID19 mereka sedang menjadi bagian dari platform bersama dengan sistem deteksi senjata yang menghubungkan langsung ke sistem kamera keamanan seseorang saat ini untuk memberikan deteksi ancaman yang cepat dan akurat.
Athena Security sedang berusaha mempromosikan solusi yang akan dipasang di toko bahan makanan, rumah sakit, lokasi pemungutan suara dan mengklaim sudah memiliki rencana untuk menyebarkannya di lembaga pemerintah dan bandara. Solusinya tidak menggunakan biometrik wajah atau teknologi pelacakan pribadi. Menurut salah satu pendiri Christopher Ciabarra yang berbicara dengan Motherboard, mereka benar-benar mendeteksi orang di sisi AI, kemudian mereka mendeteksi wajah dan mata. Mereka kemudian mengukur suhu mata karena itulah titik terdekat dengan inti suhu tubuh orang tersebut.
Sebagai penyedia jasa biometrik, PT ASLI RI menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware berdasarkan sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Produk dan solusi milik PT ASLI RI telah dipakai selama beberapa tahun oleh aplikasi sipil ataupun forensik, seperti lintas perbatasan, investigasi kriminal, sistem identifikasi nasional, registrasi pemilihan umum, pemeriksaan duplikasi dan verifikasi, penerbitan paspor dan beberapa proyek berskala nasional. Untuk penawaran dan pemesanan segera hubungi kami.
Amerika Serikat biometrik biometrik wajah layanan ASLI RI layanan biometrik wall street
Last modified: April 15, 2020