Seminggu terakhir ini kita semua menyaksikan kurva peningkatan kasus Covid19 yang terus melambung. Semua orang cemas, berharap kalau-kalau selanjutnya bukan dia yang terinfeksi, tapi tidak juga mengambil langkah konkrit untuk pencegahan yang serius.
Masih saja pusat perbelanjaan ramai dengan orang, berdesak-desakan dengan dalih asalkan tetap menggunakan masker dan selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir, atau mungkin menggunakan sanitizer berkandungan alkohol tinggi.
Selain pusat perbelanjaan, klinik dan apotek juga menjadi salah satu tempat favorit orang-orang orang untuk di kunjungi.
Apakah salah? Tidak juga karena kita tidak tahu apa tujuan mereka pergi kesana. Tidak bisa disalahkan, tapi tidak sepenuhnya benar. Melihat kondisi seperti ini, bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa digitalisasi belum sepenuhnya merambah di semua lini bisnis dan kehidupan kita semua, setidaknya di Indonesia.
Buktinya, orang masih saja bepergian keluar demi mendapatkan kebutuhan. Pada beberapa tempat, pembayaran pun masih dilakukan dengan manual, serah terima uang kas yang berpotensi menjadi sarana transmisi virus tersebut.
Mungkin saja fasilitas itu sudah ada, tapi tidak diketahui, atau tidak dipercaya oleh masyarakat. Bisa saja tidak percaya dengan kualitas barang yang ditawarkan, tidak percaya dengan mekanisme pembayaran, tidak percaya kepada penjual dan takut akan menjadi korban penipuan, dan yang paling banyak adalah tidak percaya dengan fasilitas digital itu sendiri karena takut informasi pribadinya akan diambil dan diperjual belikan.
Ketidak-percayaan yang manapun itu perlu untuk segera ditanggulangi dengan menciptakan ekosistem sistem digital yang aman dan terjamin sehingga masyarakat jadi lebih percaya dan mulai beralih pada fasilitas digital.
Anda berasal dari industri dan ingin mengimplementasi sistem digital yang aman dan terjamin? Hubungi kami sekarang juga!
ASLI RI asliri biometrik covid-19 Digital sistem face recognition Liveness Liveness Detection
Last modified: June 29, 2021