Perusahaan biometrik suara asal AS akan bermitra dengan Pusat Kependudukan dan Kesehatan Universitas Xavier untuk menguji solusi deteksi dan penyaringan COVID-19 yang baru. Platform biomarker suara milik perusahaan akan menganalisis sampel suara untuk mendeteksi perubahan pernapasan yang mungkin menandakan infeksi. Solusi ini diharapkan menjadi alat peringatan dini untuk melindungi ruang publik, kantor dan fasilitas lainnya dengan lebih baik.
Uji coba akan menentukan akurasi dan efisiensi perusahaan untuk menyediakan platform deteksi yang dapat diskalakan untuk pengaturan populasi lebih besar. Xavier University dan pihak perusahaan akan melakukan penelitian terhadap 125 sukarelawan yang akan merekam suara mereka setiap hari saat dikarantina. Setelah gejala seseorang terdaftar di sistem, universitas akan melakukan tes COVID.
CEO perusahaan, David Liu menyatakan, pihaknya sudah lama mengetahui bahwa suara ialah alat prediksi yang bermakna bagi kesehatan individu. Kolaborasi dan penelitian mereka dengan Universitas Xavier memeriksa apakah pihaknya dapat mengukur wawasan tersebut untuk melindungi kesehatan masyarakat selama pandemi.
Biomarker akan diimplementasikan ke dalam aplikasi smartphone pemeriksaan kesehatan perusahaan dan dirancang untuk mendeteksi nyeri dada, batuk dan sesak napas. Aplikasi ini mengandalkan model pembelajaran mesin milik perusahaan yang telah dibuat pada lebih dari 1 juta sampel suara manusia yang dikumpulkan dari lebih dari 80.000 individu. Perusahaan menjanjikan bahwa sampel suara berdurasi enam detik dapat menghasilkan akurasi hingga 70 persen dalam mendeteksi gejala pernapasan. Pihak perusahaan telah mengambil kumpulan data biometrik dari 500.000 sampel suara dalam akuisisi NeuroLex Labs tahun lalu.
Dr. Victor Ronis-Tobin, direktur sementara dan peneliti utama dari Pusat Universitas Xavier untuk kesehatan populasi memuji program tersebut. Dr. Ronis menyatakan bahwa ini merupakan kesempatan besar untuk mengevaluasi alat dan strategi kesehatan populasi untuk memberi manfaat bagi komunitas yang lebih besar melalui penelitian ilmiah yang pada dasarnya mewujudkan misi universitas dalam praktek. Studi ini juga akan membantu memastikan bahwa Universitas Xavier bekerja untuk mengembangkan metode terbaik dalam menyediakan lingkungan belajar yang paling aman bagi siswa, fakultas dan staf kampus.
Kemitraan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian prakarsa pemeriksaan kesehatan yang dijalankan oleh Universitas Xavier. Pihak Universitas telah berhasil melindungi mahasiswa dengan menggunakan pengawasan, pembelajaran hybrid, pelacakan kontrak dan fasilitas perumahan serta karantina yang terisolasi.
Dr. Ronis menambahkan, mahasiswa yang sehat di tingkat perguruan tinggi kemungkinan besar termasuk di antara orang-orang terakhir yang divaksinasi. Oleh karena itu, menjadi penting terus mencari cara untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok tersebut. Menurut Dr. Ronis, jika ada aplikasi yang dapat menahan penyebaran COVID-19 di lingkungan universitas, tempat kerja, tempat perawatan kesehatan dan dimanapun tempat berkumpulnya kelompok besar, maka itu adalah platform biomarker suara.
Sebagai penyedia jasa biometrik, PT ASLI RI menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware berdasar dari sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Produk dan solusi milik PT ASLI RI telah dipakai selama beberapa tahun oleh aplikasi sipil ataupun forensik, seperti lintas perbatasan, investigasi kriminal, sistem identifikasi nasional, registrasi pemilihan umum, pemeriksaan duplikasi dan verifikasi, penerbitan paspor dan beberapa proyek berskala nasional. Untuk penawaran dan pemesanan segera hubungi kami.
biometrik covid-19 face recognition layanan ASLI RI layanan biometrik
Last modified: May 10, 2021