Otoritas pemerintah federal Nigeria menjelaskan telah adanya pembahasan yang berlangsung dengan berbagai pemangku kepentingan untuk melihat bagaimana Nomor Verifikasi Bank (BVN) yang didukung biometrik dapat diintegrasikan dan diganti dengan Nomor Identifikasi Nasional (NIN). BVN merupakan skema yang diperkenalkan oleh Bank Sentral Nigeria dengan tujuan melindungi pemegang rekening bank.
The Guardian Nigeria melaporkan bahwa Menteri Komunikasi dan Ekonomi Digital, Dr. Isa Pantami, mengungkapkan pernyataan tersebut baru-baru ini ketika mengunjungi beberapa pusat pendaftaran NIN di ibu kota Abuja untuk mengetahui bagaimana proses pendaftaran yang berlangsung sejauh ini. Dalam penjelasannya, Pantami mencatat bahwa data biometrik tidak ditangkap secara konsisten selama proses registrasi dengan jumlah sidik jari yang dikumpulkan terkadang berbeda-beda, sehingga sulit untuk mengintegrasikan berbagai sistem. Penerbitan NIN saat ini sedang berlangsung di negara tersebut, dengan pengguna telepon seluler yang diharapkan dapat mengintegrasikannya ke dalam kartu SIM mereka sebelum batas waktu pemerintah federal 6 April.
Pantami menjelaskan bahwa pembicaraan tentang efek ini sedang berlangsung antara pejabat Bank Sentral Nigeria (yang mengeluarkan BVN) dan mereka dari Komisi Manajemen Identitas Nasional (yang mengawasi proses pendaftaran NIN). Langkah pemerintah federal untuk melihat BVN diganti dengan NIN dilakukan karena BVN hanyalah kebijakan bank, tidak seperti NIN yang wajib dan diatur oleh hukum.
Dikutip dari The Guardian, Menteri Perekonomian menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Gubernur CBN tentang bagaimana memastikan bahwa semua warga negara dengan BVN akan segera mendapatkan NIN. Pihaknya sedang mengusahakan hal tersebut, meski proses yang dapat lebih memudahkan masyarakat Nigeria terletak pada CBN.
Laporan tersebut menambahkan bahwa gagasan untuk mengganti BVN dengan NIN digaungkan kembali oleh Menteri selama presentasi baru-baru ini kepada Komite Keberlanjutan Ekonomi Nasional. Lebih dari 40 juta BVN dilaporkan telah diterbitkan hingga akhir tahun lalu.
Proyek ID Digital Semakin Maju
Sementara itu, Direktur Jenderal NIMC, Aliyu Abubakar Aziz, telah meyakinkan warga Nigeria bahwa proyek identitas digital biometrik yang sedang berlangsung di negara tersebut sedang mengalami kemajuan. Aziz menjelaskan, meskipun beberapa tantangan menghadang, proyek ini terus berjalan karena mereka berharap mereka dapat memenuhi tenggat waktu yang diproyeksikan pada 2022 untuk memberikan identitas digital kepada setidaknya 100 juta warga Nigeria.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh The Guardian, bos NIMC tersebut berbicara tentang berbagai masalah termasuk proses pendaftaran NIN yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, dia memuji kemajuan yang dibuat, dengan menyebutkan hingga tiga juta orang telah mengeluarkan NIN antara Desember 2020 dan Januari 2021.
Lebih lanjut dijelaskan, target tahun 2022 didasarkan pada kemitraan dengan lembaga sektor publik dan swasta untuk mendukung KPU dalam layanan pencatatan data dan membuat pusat pendaftaran NIN mudah diakses oleh masyarakat. Komisi sedang dalam proses untuk memenuhi target pendaftaran semua warga Nigeria dan penduduk resmi dalam jangka waktu tergantung pada ketersediaan dana dan pandemi yang sedang berlangsung. Sejauh ini, Direktur Jenderal NIMC meyakinkan bahwa pihaknya dapat membuat kemajuan dalam hal tersebut.
Sebagai penyedia jasa biometrik, PT ASLI RI menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware berdasar dari sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Produk dan solusi milik PT ASLI RI telah dipakai selama beberapa tahun oleh aplikasi sipil ataupun forensik, seperti lintas perbatasan, investigasi kriminal, sistem identifikasi nasional, registrasi pemilihan umum, pemeriksaan duplikasi dan verifikasi, penerbitan paspor dan beberapa proyek berskala nasional. Untuk penawaran dan pemesanan segera hubungi kami.
bank biometrik face recognition layanan ASLI RI layanan biometrik nigeria
Last modified: April 30, 2021
