The Wall Street Journal melaporkan berdasarkan rancangan draf dan sumber catatan pemerintah, bagian eksekutif Pemerintah A.S. berencana untuk membangun database besar biometrik dari pemohon visa yang ingin memasuki negara tersebut. Rencana tersebut akan mengharuskan pemohon visa untuk menyerahkan sidik jari mereka dan mungkin data biometrik lainnya agar memenuhi syarat untuk pengajuan aplikasi online. Sistem saat ini mengharuskan pemohon visa untuk diwawancarai dan menyerahkan sidik jari mereka di konsulat A.S. setelah mengajukan aplikasi mereka. Rencana tersebut juga akan mengubah persyaratan warga negara dari Kanada dan 39 negara lainnya dengan pembebasan visa yang mengharuskan mereka untuk menyerahkan data biometrik.
Menurut laporan yang sama, pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih telah menginstruksikan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk mulai membeli pemindai biometrik agar dapat melengkapi konsulat negara. Perangkat baru tersebut akan mengambil sidik jari dengan resolusi lebih tinggi daripada yang ditangkap oleh pemindai dari konsulat sebelumnya.
Menurut Journal’s account of dialog in the government, rencana tersebut ditujukan untuk memberi pemerintah lebih banyak waktu dalam melakukan pemeriksaan latar belakang. The Journal mengutip mantan Departemen Luar Negeri di bawah pemerintahan sebelumnya yang menyarankan rencana tersebut dapat terbukti kontraproduktif dengan menakut-nakuti tersangka penjahat atau teroris dari proses tersebut sebelum mereka memberikan informasi kepada pemerintah AS tentang diri mereka sendiri. Beberapa pejabat Keamanan Dalam Negeri juga dilaporkan menyatakan keprihatinannya terhadap negara lain yang saat ini berpartisipasi dalam program pengabaian visa yang dapat memberlakukan pembatasan pada wisatawan AS sebagai tanggapan atas aturan baru tersebut.
Rencana perluasan koleksi biometrik disebutkan dalam Proklamasi Presiden bulan Juni yang melarang sementara beberapa kategori visa berbasis kerja untuk sisa tahun 2020. Proklamasi tersebut meminta DHS untuk mengumpulkan foto, tanda tangan dan sidik jari. Namun demikian, tidak jelas apakah perubahan dapat diberlakukan sebelum akhir periode saat ini. DHS baru-baru ini dikritik oleh belasan kelompok dan ribuan individu karena rencana perluasan koleksi biometrik imigran dengan hanya memberikan setengah dari periode yang diharapkan untuk komentar publik.
Sebagai penyedia jasa biometrik, PT ASLI RI menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware berdasar dari sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Produk dan solusi milik PT ASLI RI telah dipakai selama beberapa tahun oleh aplikasi sipil ataupun forensik, seperti lintas perbatasan, investigasi kriminal, sistem identifikasi nasional, registrasi pemilihan umum, pemeriksaan duplikasi dan verifikasi, penerbitan paspor dan beberapa proyek berskala nasional. Untuk penawaran dan pemesanan segera hubungi kami.
Amerika Serikat biometrik face recognition layanan ASLI RI layanan biometrik
Last modified: March 18, 2021