Written by 10:14 am Blog Views: [tptn_views]

Startup Fintech Indonesia

Saat ini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah perusahaan rintisan atau startup yang semakin bertambah dan berkembang pesat sejak awal kemunculannya pada tahun 2000an. Startup merupakan perusahaan yang baru berdiri atau masih dalam tahap merintis, yang umumnya bergerak di bidang teknologi dan informasi di dunia maya atau internet. Jenis startup sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu e-commerce dan financial technology (fintech). E-commerce merupakan perusahaan yang menyediakan platform jual beli online, sementara fintech lebih berpusat pada perusahaan yang melakukan inovasi di bidang jasa keuangan dengan sentuhan teknologi modern.

Di negara berkembang seperti Indonesia, hadirnya fintech telah membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai masalah. Adanya aplikasi-aplikasi fintech saat ini membantu konsumen untuk dapat melakukan berbagai macam transaksi perbankan dengan praktis dan efisien. Sebelum aplikasi fintech hadir, konsumen harus datang langsung ke bank atau ke mesin ATM terdekat untuk melakukan transaksi keuangan. Tetapi setelah adanya fintech, konsumen bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi yang mereka butuhkan dan bertransaksi dengan cepat tanpa perlu beranjak sama sekali dari tempatnya duduk.

Berikut beberapa model fintech yang sedang berkembang dan memberikan solusi finansial bagi masyarakat Indonesia:

1. Crowdfunding

Crowd funding atau penggalangan dana secara massal merupakan salah satu model fintech yang tengah populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya teknologi ini, orang-orang dapat menggalang dana atau donasi untuk program kepedulian sosial.

2. Microfinancing

Microfinancing merupakan salah satu fintech yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah untuk membantu kehidupan dan keuangan mereka sehari-hari. Hal ini dikarenakan masyarakat menengah kebawah kebanyakan tidak memiliki akses ke institusi perbankan, maka mereka pun mengalami kesulitan untuk memperoleh modal usaha guna mengembangkan usaha atau mata pencaharian mereka. Startup fintech microfinancing berusaha menjembatani permasalahan tersebut dengan menyalurkan secara langsung modal usaha dari pemberi pinjaman kepada calon peminjam. Sistem bisnis ini dirancang agar return bernilai kompetitif bagi pemberi pinjaman, namun tetap dapat dicapai bagi peminjamnya.

3. P2P Lending Service

P2P Lending Service atau lebih dikenal sebagai fintech yang melayani peminjaman uang. Fintech ini membantu masyarakat yang membutuhkan akses keuangan untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan P2P Lending Service, konsumen dapat meminjam uang dengan lebih mudah untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanpa harus melalui proses berbelit-belit yang sering kali ditemui di bank konvensional.

4. Market Comparison

Dengan market comparison, konsumen dapat membandingkan berbagai macam produk keuangan dari berbagai penyedia jasa keuangan tersebut dari asuransi, KTA, KPR, dan lain-lain. Fintech Market Comparison ini juga dapat berfungsi sebagai perencana finansial. Dengan bantuan fintech ini, penggunanya dapat mendapatkan beberapa pilihan investasi untuk kebutuhan di masa depan.

5. Digital Payment System

Digital Payment System menyediakan layanan berupa pembayaran semua tagihan seperti pulsa & pascabayar, kartu kredit, atau token listrik PLN. Fintech ini membantu masyarakat Indonesia, terutama mereka yang tidak memiliki akses ke bank, untuk melakukan pembayaran berbagai macam tagihan setiap bulannya.

Identitas Palsu: Tantangan bagi Fintech Startup di Indonesia

Pengembangan bisnis fintech di Indonesia memiliki tantangannya tersendiri. Startup fintech yang memiliki modal terbatas tentunya tidak bisa melakukan pembukaan cabang kantor di banyak lokasi yang menjangkau berbagai kota di seluruh Indonesia. Sehingga untuk dapat menerima pendaftaran calon pengguna sebanyak-banyaknya, proses pendaftaran pun praktis harus dioptimalisasi dengan mengandalkan jaringan internet.

Pemalsuan identitas sangat mungkin terjadi dalam proses pendaftaran. Kondisi ini berakibat pada tingginya risiko penipuan dan kredit macet terutama di startup fintech yang menyediakan jasa pinjam-meminjam uang. Sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi khusus yang mampu menghindarkan pelaku bisnis fintech dari risiko mengimplementasikan teknologi biometrik serta mengikuti standar yang sudah diterapkan oleh UU ITE (Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik) juga POJK (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan).

 

ASLI RI: Penyedia Layanan Biometrik dengan Sertifikat ISO

ASLI RI merupakan platform yang memiliki spesialisasi di bidang identifikasi berdasarkan biometrik. Layanan biometrik yang ada di platform ASLI RI telah bersertifikat ISO 27001: 2013 dimana standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi. Adanya penerapan standar ISO 27001: 2013 merupakan upaya dari ASLI RI dalam memberikan layanan prima untuk menjaga kepercayaan konsumen pada penggunaan sistem biometrik ASLI RI secara legal di Indonesia. Hingga saat ini, ASLI RI telah dipercaya bekerjasama dengan beberapa instansi/ lembaga pemerintahan dan swasta seperti INAFIS (Mabes POLRI), Bank CIMB Niaga dan beberapa perusahaan lain dalam menyediakan layanan biometrik.

Layanan verifikasi biometrik yang diberikan oleh ASLI RI sangat cepat dan mudah. Hanya dengan menggunakan E-KTP, pihak perbankan maupun startup fintech dapat melakukan validasi konsumen dengan cepat dan akurat. Kemudahan dan keamanan yang ditawarkan ASLI RI dipastikan bisa terus mendukung perkembangan fintech di Indonesia. Tertarik mencoba layanan ASLI RI? Hubungi kami di halaman kontak kami.

Last modified: October 15, 2018

Close