Written by 3:00 pm Blog Views: [tptn_views]

Uji Coba Bandara Kuala Lumpur dengan Teknologi Face Recognition

Penumpang yang bepergian dari Malaysia ke Jepang pada akhir januari lalu, menjadi yang pertama merasakan konsep Perjalanan Token Tunggal di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Konsep perjalanan token tunggal menggunakan teknologi face recognition yang memberi penumpang satu verifikasi identifikasi tunggal yang akan membawa mereka melewati seluruh titik sentuh bandara mulai dari check-in ke gerbang boarding. Ini merupakan bagian dari inisiatif Bandara 4.0 yang bertujuan untuk mengubah KUL menjadi bandara pintar melalui penggunaan big data analytics (BDA).

Konsep tersebut diujicobakan untuk jangka waktu tiga bulan, bekerja sama dengan Malaysia Airlines dan mitranya, spesialis transportasi udara terkemuka di dunia dalam teknologi komunikasi dan informasi. Selama periode ini, penumpang yang menggunakan dua penerbangan Malaysia Airlines harian ke Bandara Internasional Narita, Tokyo dan Bandara Internasional Kansai, Osaka akan dapat menikmati kenyamanan tersebut.

Pemindai face recognition telah ditempatkan di konter check-in H5 hingga H8, dengan gerbang elektronik yang telah ditempatkan di titik sentuh penyaringan keamanan dan di gerbang keberangkatan. Penumpang pada penerbangan tersebut hanya perlu memindai wajah mereka untuk memverifikasi ‘token’ mereka di semua titik kontak. Mereka tidak perlu lagi menunjukkan paspor atau boarding pass saat melewati pos pemeriksaan ini.

Menurut pejabat utama Chief Executive Officer (AGCEO) Bandara Malaysia, Dato ‘Mohd Shukrie Mohd Salleh, konsep perjalanan token tunggal merupakan bukti komitmen berkelanjutan organisasi dalam meningkatkan layanan di bandara sebagai fokus utama mereka untuk bergerak maju dengan memperkuat posisi Malaysia sebagai pusat penerbangan. Pihaknya akan memastikan bahwa layanan di bandara mereka setara dengan mega hub lain di seluruh dunia. Memanfaatkan teknologi untuk tujuan tersebut merupakan salah satu cara mereka untuk dapat menyederhanakan proses bandara bagi para pengunjung. Inisiatif ini terselenggara di waktu yang tepat, mengingat akan ada Visit Malaysia 2020. Mereka berharap memiliki uji coba yang sukses sehingga mereka dapat mengimplementasikan hal ini secara totalitas di KUL.

Chief Executive Officer (CEO) Grup Penerbangan Malaysia Kapten Izham Ismail menjelaskan, konsep perjalanan tunggal merupakan kolaborasi dengan Bandara Malaysia yang akan memungkinkan penumpang mereka menikmati pengurangan waktu check-in dan verifikasi identitas dalam hitungan detik. Karena ini merupakan masa uji coba, pihaknya akan membuat opsi ini tersedia bagi penumpang pertama  yang terbang ke Tokyo dan Osaka untuk mengumpulkan umpan balik dan memantau tingkat penerimaan penumpang. Single-token juga akan membantu mengelola antrian di konter check-in mereka, terutama selama periode puncak dan pihaknya berharap untuk sepenuhnya mengadopsi sistem ini pada kuartal keempat tahun 2020. 

Sumesh Patel, Presiden perusahaan teknologi dan informasi di wilayah Asia Pasifik menjelaskan, pihaknya merasa senang dapat menjadi mitra Bandara Malaysia untuk inisiatif transformasi digital Bandara 4.0. Dengan adanya kerjasama tersebut, wajah penumpang menjadi boarding pass dan paspor untuknya, menghilangkan kebutuhan penumpang untuk menyediakan dokumen perjalanan berulang kali di seluruh bandara. Pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan Bandara Malaysia dan Maskapai Malaysia untuk memberikan pengalaman pelanggan yang tinggi melalui teknologi biometrik baru untuk manajemen ID. 

Pendekatan ID biometrik token tunggal tidak lagi memerlukan pengecekan identitas fisik di berbagai pos pemeriksaan ganda karena semua data telah disebarluaskan ke semua pihak terkait seperti maskapai penerbangan, imigrasi dan bea cukai.

Sebagai penyedia jasa biometrik, PT ASLI RI menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware berdasarkan sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Produk dan solusi milik PT ASLI RI telah dipakai selama beberapa tahun oleh aplikasi sipil ataupun forensik, seperti lintas perbatasan, investigasi kriminal, sistem identifikasi nasional, registrasi pemilihan umum, pemeriksaan duplikasi dan verifikasi, penerbitan paspor dan beberapa proyek berskala nasional. Untuk penawaran dan pemesanan segera hubungi kami.

Last modified: July 24, 2020

Close