Isu resesi di tahun 2023 mendatang jadi perbincangan hangat di seluruh dunia beberapa pekan terakhir. Saking hebohnya, topik tersebut sampai menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat hingga figur penting, tak terkecuali di Indonesia. Pebisnis dan pemimpin di perusahaan pun jadi lebih hati-hati dalam menggunakan setiap rupiah yang mereka miliki agar tetap bisa berhemat dan mendapatkan benefit semaksimal mungkin. Beberapa langkah antisipasi juga diambil dengan tujuan berhemat seperti memberhentikan sementara proyek-proyek perusahaan. Sayangnya, transformasi digital jadi salah satu yang termasuk dalam langkah antisipasi tersebut. Padahal, transformasi digital justru bisa membantu perusahaan dalam melewati berbagai badai, termasuk resesi. Bagaimana transformasi digital bisa membantu perusahaan mengantisipasi resesi? Selengkapnya di artikel berikut.
Sebelumnya, apa itu resesi?
Menurut Investopedia, resesi merupakan sebuah keadaan dimana aktivitas ekonomi mengalami perlambatan secara signifikan, besar-besaran, dan terus-menerus. Sedangkan, sebuah sumber lainnya mendefinisikan resesi sebagai kemerosotan aktivitas ekonomi atau pertumbuhan gross domestic product yang negatif selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, peningkatan jumlah pengangguran secara drastis, anjloknya penjualan ritel, dan kontraksi pada pendapatan dan produksi dalam jangka waktu yang lama. Selain daripada kedua sumber yang baru saja diulas, sebenarnya masih ada banyak sekali definisi resesi dari berbagai figur sebagai analis, ekonom, dan lain-lain. Meskipun demikian, sebenarnya hingga saat ini belum ada tolak ukur yang pasti tentang kapan resesi itu terjadi.
Penyebab terjadinya resesi
Resesi merupakan kondisi yang diakibatkan oleh berbagai faktor. Sebuah sumber mengatakan, resesi ekonomi diakibatkan oleh rantai ekonomi yang terganggu, seperti terganggunya rantai pasokan, krisis moneter, atau sebuah kejadian yang mengakibatkan kerugian. Resesi juga diakibatkan oleh inflasi yang terjadi dalam periode yang cukup panjang. Menurut cnbc.com, ada beberapa ciri atau indikator dari sebuah resesi yaitu:
- Pertumbuhan ekonomi yang negatif
- Impor lebih besar dibanding ekspor
- Meningkatnya pengangguran
- Ketidakseimbangan produksi dan konsumsi
Dampak dari resesi
Jika resesi ekonomi terjadi pada sebuah negara, akan ada banyak pihak yang terdampak secara negatif, contohnya:
- Dampak bagi pihak pemerintah
Resesi menyebabkan berkurangnya pendapatan pajak dan nonpajak karena penghasilan masyarakat yang juga menurun. Sebagai akibatnya, terjadi defisit anggaran karena utang pemerintah bertambah. Utang tersebut digunakan untuk menopang kesejahteraan masyarakat serta meneruskan program pembangunan pada semua sektor. - Dampak bagi masyarakat sebagai pekerja
Dampak yang dirasakan oleh masyarakat kelas pekerja adalah pemecatan besar-besaran karena perusahaan harus melakukan efisiensi biaya. Hal ini mengakibatkan meningkatnya pengangguran yang akan membebankan anggaran negara - Dampak resesi bagi perusahaan
Resesi mengakibatkan banyak perusahaan mengalami kebangkrutan. Ini dikarenakan daya beli konsumen yang menurun, menyebabkan pendapatan perusahaan berkurang. Dengan demikian, arus kas perusahaan menjadi macet. Beberapa perusahaan biasanya mencoba bertahan dengan menurunkan harga jual. Hal tersebut berujung pada perang harga karena perusahaan berlomba-lomba menjadi yang lebih murah demi meningkatkan penjualan. Selain itu, ada juga perusahaan yang menutup area bisnis yang dinilai kurang menguntungkan serta melakukan efisiensi agar keuangan perusahaan yaitu melakukan pemecatan karyawan.
Strategi anti resesi
Resesi memang terlihat sangat menakutkan karena merugikan semua pihak. Tapi, untungnya resesi itu bisa dicegah dengan beberapa langkah yang bisa diterapkan oleh negara dan perusahaan Anda yaitu:
- Belanja besar-besaran
Agar resesi tidak terjadi, hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan belanja besar-besaran. Dengan begitu, otomatis permintaan akan barang dan jasa akan meningkat sehingga aktivitas ekonomi tetap berjalan. - Penyaluran kredit produktif pada UMKM
UMKM merupakan bisnis dengan skala yang lebih kecil dari perusahaan, namun ternyata lebih tahan banting karena lingkupnya tersebut. Penyaluran kredit produktif pada UMKM akan mendorong daya belanja masyarakat. - Menarik investor
Salah satu yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya resesi adalah dengan menarik lebih banyak investor asing ke Indonesia. Untuk itu, berbagai pihak wajib melakukan upaya berbenah guna meningkatkan kepercayaan investor agar mau menanamkan modal di sebuah negara. - Transformasi digital
Implementasi teknologi sebagai kiat transformasi digital merupakan langkah jitu yang akan memberikan banyak sekali manfaat. Tidak hanya bagi perusahaan, tapi juga bagi masyarakat, hingga pihak pemerintah. Secara historis, transformasi digital terbukti membantu masyarakat Indonesia hingga global di masa pandemi kemarin. Namun perlu diingat kalau transformasi digital merupakan hal yang bertahap dan harus sesuai kebutuhan. karena itu, perusahaan wajib meninjau terlebih dahulu kebutuhan dan setiap goal atau output yang diinginkan dari transformasi tersebut. Untuk itu, Anda bisa berkonsultasi secara gratis dengan ahli kami.
Jangan gentar! Ambil andil untuk cegah resesi bersama Asli RI!
Resesi memang terdengar sangat menakutkan bagi semua pihak, namun bukan berarti tidak bisa diantisipasi. Lakukan bagian Anda sebagai pebisnis untuk mencegah terjadinya resesi di Indonesia. Konsultasikan bagaimana perusahaan Anda bisa memulai bertransformasi ke arah digital dengan ahli kami. Hubungi kami melalui link berikut sekarang juga.
gdp gross domestic product inflasi pdb produk domestik bruto Resesi sistem teknologi transformasi digital
Last modified: November 16, 2022