Written by 1:46 pm Blog Views: [tptn_views]

Industry 4.0: Go Digital or Go Home

Faktanya, implementasi sistem teknologi akan memberikan banyak sekali keuntungan bagi sektor UMKM di Indonesia. Salah satunya adalah implementasi sistem tanda tangan digital yang aman. Apa saja manfaatnya? Simak selengkapnya pada artikel berikut.

Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan signifikan di semua sektor kehidupan kita. Kini, kita dengan nyata dapat mencermati bagaimana perubahan tersebut menjadi fenomena dahsyat yang yang tidak dapat dibendung. Apalagi, persaingan pasar yang semakin ketat membuat perusahaan-perusahaan dunia dan juga di Indonesia berlomba-lomba dalam melakukan inovasi untuk memenangkan hati pelanggan. Inovasi yang dilakukan diantaranya adalah bertransformasi digital, dengan melakukan perubahan menyeluruh pada setiap proses, kompetensi, dan model bisnis dengan implementasi teknologi digital. Tentu saja agar sejalan dan relevan dengan keadaan market, sesuai dengan rekomendasi lembaga riset global yang menjadikan transformasi digital sebagai senjata untuk memenangkan persaingan global.

Namun, tidak hanya perusahaan level global saja yang sedang sibuk memenangkan hati pelanggan dan merestrukturisasi model bisnis mereka. Sebagian kecil dari UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) pun kini mencoba bertransformasi ke ranah digital. Meskipun baru sebagian kecil dari pelaku UMKM yang melakukan transformasi digital. Demikian karena mereka masih ragu dan skeptis dengan langkah go digital ini. Tentunya fenomena krisis kepercayaan dan literasi digital ini menjadi pe er bagi pemerintah dan berbagai pihak untuk segera dikerjakan. Padahal, menurut Laporan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2020, nominal transaksi e-commerce meningkat 19,55% (yoy) pada triwulan III, dan secara keseluruhan angkanya mencapai 29,6% (yoy) pada 2020. Laporan ini memberikan fakta bahwa ekonomi digital terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sayang sekali jika para pelaku UMKM masih enggan memanfaatkan ranah digital untuk memperbesar bisnis mereka. 

Jika Anda adalah salah satu pelaku UMKM yang kini sedang mempertimbangkan keputusan untuk berbisnis di ranah digital, simak artikel ini! 

‘Masih ragu’ jadi alasan belum banyak usaha yang beralih ke digital

Meski sudah banyak contoh usaha atau bisnis yang berhasil berkembang dengan memanfaatkan berbagai platform digital, ‘ragu’ masih jadi alasan mengapa pebisnis belum beralih ke digital. Erwin Panigoro selaku Brand and Digital Science Expert Founder of Tram Digital mengatakan ada 4 hal yang membuat UMKM mengalami kesulitan untuk beralih ke digital:

  • Resistensi atau bertahan terhadap perubahan

Tidak sedikit UMKM yang masih menganggap teknologi merupakan hal yang baru, sehingga mereka berhati-hati dalam menilai potensi bisnisnya terlebih dahulu.

  • Teknologi

Masih banyaknya UMKM yang merasa tidak begitu membutuhkan teknologi untuk keberlangsungan usahanya.

  • Pemahaman karakter dan pola pembelian konsumen

Kebanyakan UMKM membuat produk atas kemampuan yang mereka bisa, bukan berdasarkan keinginan pelanggan. Padahal, melakukan riset akan keinginan pelanggan sangat penting agar data dapat diperoleh untuk kemajuan usaha kedepannya, sementara riset seperti ini akan sangat mudah dilakukan jika pelaku usaha beralih ke digital.

  • Kurangnya keunggulan bersaing

Masih banyak pelaku UMKM yang tidak begitu memperhatikan penampilan produk. Nyatanya, penampilan produk yang menarik dapat menarik minat konsumen untuk melakukan transaksi dan bisa bersanding dengan berbagai usaha yang sudah terlebih dahulu beralih ke digital

Erwin mengatakan kalau pelaku UMKM perlu didampingi dan diedukasi dengan benar dan berkelanjutan sehingga stigma negatif tersebut bisa dihilangkan.

Jumlah UMKM yang go digital masih terbilang kecil

Melansir dari idxchannel.com, baru sekitar 12,5 juta UMKM yang sudah mulai go digital atau 17% dari seluruh UMKM di Indonesia. Padahal, jika dilihat lebih jauh, UMKM memiliki kontribusi yang besar terhadap PDB yaitu sebesar 61%. Dedy Permadi selaku juru bicara Kominfo menyampaikan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar. Diketahui pada tahun 2020, valuasi ekonomi digital Indonesia berkontribusi 40% dari total valuasi ekonomi digital di Asia Tenggara. Namun pada kenyataannya, jika dilihat dalam konteks PDB Indonesia, kontribusi ekonomi digital masih tergolong sangat rendah yaitu sekitar 4%.

Padahal, jika UMKM mau memaksimalkan teknologi dengan baik dan beralih ke digital, nantinya mereka dapat meningkatkan keuntungan yang tidak sedikit. Sebagai contoh, Nila Marita selaku Chief Corporate Affairs Gojek mengatakan bahwa para mitra GoFood dapat meningkatkan omzet mereka sebesar 26% setiap tahunnya. Para Mitra pun dapat menjangkau pasar yang lebih luas sejak bergabung dengan Gojek. Selain itu, mitra GoFood dapat berhemat sebesar 30% karena tidak perlu merekrut karyawan untuk melakukan pengantaran produk mereka kepada pembeli.

Jangan ragu untuk bertransformasi digital

Nyatanya, memanfaatkan berbagai macam platform digital dapat memberikan keuntungan bagi keberlangsungan usaha itu sendiri. Kemudahan seperti penjangkauan konsumen yang lebih efektif dan berbagai peluang baru bisa didapatkan dengan mengubah cara lama dalam berniaga.

Mengutip dari Lokadata, Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan transaksi e-commerce yang meningkat setiap tahunnya. Di tahun 2017 tercatat jumlah transaksinya sebesar Rp 42,2 Triliun, pada tahun berikutnya yaitu 2018 meningkat hingga Rp 105,6 triliun, pada tahun 2019 jumlah transaksi e-commerce yang tercatat sebesar Rp 205,5 triliun, lalu pada tahun 2020 jumlahnya kian meningkat hingga Rp 253 triliun, dan pada tahun 2021 transaksinya semakin bertumbuh pesat mencapai Rp 337 triliun.

Tingginya jumlah transaksi e-commerce tentu tidak lepas dari peran Bank Indonesia sebagai regulator sistem pembayaran yang memberikan kemudahan dalam bertransaksi dengan merilis QRIS (Quick Response Indonesian Standard). Selain kemudahan bagi konsumen, QRIS merupakan terobosan dalam kanal pembayaran yang dapat menunjang pemberdayaan ekonomi guna mendorong daya saing serta meningkatkan produktivitas UMKM. Adapun, saat ini jumlah UMKM yang sudah menggunakan QRIS telah mencapai 90% dari total 16 juta yang ada di Indonesia.

Langkah besar dalam mengembangkan usaha

Dengan meningkatnya transaksi e-commerce setiap tahunnya, sudah sepatutnya bagi pelaku usaha untuk sesegera mungkin beralih ke arah digital agar bisa tetap relevan dan tentunya meningkatkan keuntungan. Mengingat pada pandemi COVID-19 kemarin, banyak UMKM yang terdampak dan terpaksa harus gulung tikar karena jumlah pembeli yang mengalami penurunan akibat kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Menurut survey yang dilakukan Bank Indonesia, sebanyak 87,5% UMKM terkena dampak penurunan pendapatan selama pandemi. Sementara ada 13% usaha yang justru tidak terdampak pandemi dan berhasil meningkatkan omzet penjualan dengan pemanfaatan platform digital secara tepat.

Maka dari itu, sudah saatnya para UMKM mengambil langkah besar jika ingin mengembangkan usahanya. Dengan penerapan go digital, para pelaku usaha dapat mengubah cara lama dalam berinteraksi dengan pelanggan, karyawan, pemasok produk dan mitra bisnis. Selain itu, usaha yang dijalankan pun menjadi lebih efektif, efisien, dan fleksibel.

Berikut adalah benefit yang akan di dapat ketika UMKM menerapkan go digital:

  • Terciptanya efisiensi

Memangkas cara lama dalam menjalankan bisnis, seperti pemasaran yang kini lebih mudah dan efisien dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan lain semacamnya. Hal ini tentunya memudahkan para pelaku usaha untuk perluas jangkauan tanpa ada lagi sekat geografis.

  • Menghemat waktu dan biaya

Beralih ke digital nyatanya mampu menekan biaya operasional. Semua kegiatan seperti menyewa tempat untuk dijadikan toko/ruko serta biaya transportasi pengiriman produk dapat diminimalisir. Karena dengan digitalisasi para pelaku UMKM dapat mengelola dan menjalankan usahanya dengan fleksibel, dari mana saja dan kapan saja. 

  • Produktivitas meningkat

Penggunaan software yang memudahkan dan mengotomatisasi kegiatan operasional perusahaan seperti berbagai macam kegiatan usaha.

  • UMKM lebih profesional

Dengan go digital, UMKM berpotensi meraup lebih banyak pelanggan. Selain itu, usaha yang dijalankan memiliki nilai lebih dari calon pelanggan karena sudah memiliki media sosial dan website pribadi sebagai media pemasaran.

Digital Signature sebagai penunjang pertumbuhan usaha

Bisnis yang baik tentu saja tidak hanya memikirkan tentang benefit dan omzet semata, namun juga bagaimana usaha tersebut dapat terus bertumbuh lebih besar, berumur panjang, serta memberikan dampak positif bagi banyak orang. Untuk mencapai itu semua diperlukan sebuah tim yang solid, perencanaan matang jangka panjang, serta alat yang tepat.

Sebagai penyedia layanan digital terbaik di Indonesia, ASLI RI hadir untuk memberikan berbagai solusi untuk UMKM yang ingin terus berkembang. Salah satunya adalah sistem tanda tangan digital atau Digital Signature yang dapat menunjang bisnis dalam melakukan berbagai urusan penandatanganan dokumen kerja sama serta setiap keperluan administratif lainnya secara digital dan otomatis. Pelajari lebih lanjut mengenai bagaimana Digital Signature mampu membantu bisnis Anda semakin bertumbuh dengan klik tautan berikut ini.

Last modified: October 13, 2022

Close