Written by 7:30 pm Blog Views: [tptn_views]

Penggunaan Teknologi Ekstraksi Cloud untuk Mengumpulkan Data Aplikasi dan Media Sosial oleh Penegak Hukum

Menurut Privacy International, mengutip dari penyelidikan YouGov yang ditugaskan, saat ini semakin banyak badan-badan penegak hukum yang menggunakan teknologi ekstraksi untuk mengakses data yang disimpan ke cloud. Privacy International lebih lanjut memperingatkan bahwa teknologi face recognition dan emosi dapat diterapkan pada data yang diekstraksi seperti foto.

Ketika penegak hukum menyita perangkat pintar, petugas dapat dengan mudah mengekstrak token atau kata sandi untuk mengakses data pribadi sensitif yang disimpan di iCloud atau aplikasi seperti Uber, Instagram, Slack, Gmail, Alexa, dan WhatsApp. Teknik ini tidak hanya mempengaruhi data pemilik ponsel, tetapi juga data teman-teman mereka. Praktik ini menciptakan risiko keamanan untuk data rentan yang disimpan di server pihak ketiga. Meskipun layanan seperti WhatsApp menjanjikan pengiriman pesan terenkripsi ujung ke ujung untuk mengamankan percakapan, teknologi ekstraksi yang digunakan oleh penegak hukum berhasil melewati enkripsi ini.

YouGov menemukan bahwa 45,6 persen dari Brits belum memberikan banyak pertimbangan terhadap data yang dihasilkan aplikasi yang disimpan di ponsel mereka, sementara 44,3 persen tidak mengetahui bahwa aplikasi telepon menggunakan penyimpanan cloud. Hal yang paling memprihatinkan ialah 47 persen responden mengatakan mereka tidak benar-benar memahami apa itu cloud computing.

Penggunaan Teknologi Ekstraksi Cloud untuk Mengumpulkan Data Aplikasi dan Media Sosial oleh Penegak Hukum
Penggunaan Teknologi Ekstraksi Cloud untuk Mengumpulkan Data Aplikasi dan Media Sosial oleh Penegak Hukum

Camilla Graham Wood, pengacara di Privacy International menjelaskan, teknologi ekstraksi cloud memungkinkan penegakan hukum untuk menjalankan emosi dan face recognition pada media yang disimpan dalam telepon. Lebih lanjut Graham Wood menambahkan bahwa metode ini juga dapat digunakan untuk melakukan pemantauan terus menerus terhadap media sosial individu tanpa mereka pernah tahu. Meskipun ada transparansi tentang penggunaan ekstraksi data seluler, namun hampir tidak ada informasi jika ditawarkan tentang teknologi ekstraksi cloud yang tersedia untuk penegakan hukum.

Setelah petugas polisi mendapatkan akses ke kredensial pengguna, mereka memiliki akses ke semua data termasuk posts, likes, events dan connections. Perusahaan teknologi pengawasan Cellebrite mengumumkan dalam Annual Trend Survey bahwa hampir 50 persen investigasi polisi melibatkan data cloud dan bahwa secara typically, data ini melibatkan media sosial atau data aplikasi yang tidak berada di perangkat fisik. Pada tahun 2018, Cellebrite mengungkapkan telah mengembangkan teknologi untuk membuka kunci sebagian besar, jika tidak semua, perangkat yang menjalankan iOS, serta banyak perangkat Android.

Sebagai penyedia jasa biometrik, PT ASLI RI menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware berdasarkan sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Produk dan solusi milik PT ASLI RI telah dipakai selama beberapa tahun oleh aplikasi sipil ataupun forensik, seperti lintas perbatasan, investigasi kriminal, sistem identifikasi nasional, registrasi pemilihan umum, pemeriksaan duplikasi dan verifikasi, penerbitan paspor dan beberapa proyek berskala nasional. Untuk penawaran dan pemesanan segera hubungi kami.

Last modified: January 29, 2020

Close